Jumat, 23 Desember 2016

Puisi : WS. Rendra - Sajak Sebotol Bir

Sajak Sebotol Bir
Pengarang: W.S Rendra

Menenggak bir sebotol,
Menatap dunia,
Dan melihat orang-orang kelaparan.
Membakar dupa,
Mencium bumi,
Dan mendengar derap huru-hara.

Hiburan kota besar dalam semalam,
Sama dengan biaya pembangunan sepuluh desa !
Peradaban apakah yang kita pertahankan ?

Mengapa kita membangun kota metropolitan ?
Dan alpa terhadap peradaban di desa ?
Kenapa pembangunan menjurus kepada penumpukan,
Dan tidak kepada pengedaran ?

Kota metropolitan di sini tidak tumbuh dari industri,
Tapi tumbuh dari kebutuhan negara industri asing
Akan pasaran dan sumber pengadaan bahan alam
Kota metropolitan di sini,
Adalah sarana penumpukan bagi eropa, jepang, cina, amerika,
Australia, dan negara industri lainnya.

Dimanakah jalan lalu lintas yang dulu ?
Yang neghubungkan desa-desa dengan desa-desa ?
Kini telah terlantarkan.
Menjadi selokan atau kubangan.
Jalanlalu lintas masa kini,
Mewarisi pola rencana penjajah tempo dulu,
Adalah alat penyaluran barang-barang asing dari
Pelabuhan ke kabupaten-kabupaten dan
Bahan alam dari kabupaten-kabupaten ke pelabuhan.

Jalan lalu lintas yang diciptakan khusus,
Tidak untuk petani,
Tetapi untuk pedagang perantara dan cukong-cukong.

Kini hanyut di dalam arus peradaban yang tidak kita kuasai.
Di mana kita hanya mampu berak dan makan,
Tanpa ada daya untuk menciptakan.
Apakah kita akan berhenti saampai di sini ?

Apakah semua negara yang ingin maju harus menjadi negara industri ?
Apakah kita bermimpi untuk punya pabrik-pabrik
Yang tidak berhenti-hentinya menghasilkan
?
Harus senantiasa menghasilkan ?
Dan akhirnya memaksa negara lain
Untuk menjadi pasaran barang-barang kita ?

Apakah pilihan lain dari industri hanya pariwisata ?
Apakah pemikiran ekonomi kita
Hanya menetek pada komunisme dan kapitalisme ?
Kenapa lingkungan kita sendiri tidak dikira ?
Apakah kita akan hanyut saja
Di dalam kekuatan penumpukan
Yang menyebarkan pencemaran dan penggerogosan
Terhadap alam di luar dan alam di dalam diri manusia ?

Kita telah dikuasai satu mimpi
Untuk menjadi orang lain.
Kita telah menjadi asing
Di tanah leluhur sendiri.
Orang-orang desa blingsatan, mengejar mimpi,
Dan menghamba ke jakarta.
Orang-orang jakarta blingsatan, mengejar mimpi
Dan menghamba kepada jepang,
Eropa, atau amerika.


Pejambon, 23 juni 1977
Potret pembangunan dalam puisi

Rabu, 30 November 2016

Proposal Panitia Pengajian Ziarah Kubur 2016


PROPOSAL PANITIA

PENGAJIAN ZIARAH KUBUR

Tema : "Ngabekthi Marang Lelulur Kanthi Ziarah Kubur”




KARANG TARUNA "MANUNGGAL" & "BIMA KARYA"

CREWEK KRADENAN GROBOGAN

TAHUN 2016

            A.  LATAR BELAKANG
Lebaran sebagai penanda berakhirnya puasa ramadlan memang menyimpan banyak ritual. Tidak hanya ritual shalat idul fitri dan tradisi sungkeman atau halal bi halal tetapi juga ziarah kubur. Tradisi ini telah terjadi  dalam rentangan waktu yang sangat lama dan tentu bermula  ketika Islam mulai berkembang di Nusantara. Para wali, khususnya walisongo adalah orang yang pertama mengembangkan tradisi nyekar atau tradisi ziarah kubur. Di Nusantara, tradisi ini tentu sudah berkembang pada waktu kerajaan Hindu atau Budha,  namun kemudian memperoleh sentuhan baru yang bersesuaian dengan ajaran Islam.
Di dalam Islam, ziarah kubur semula dilarang oleh Nabi Muhammad saw, ketika akidah umat Islam belumlah kuat. Ada kekhawatiran bahwa ziarah kubur bisa merusak akidah umat Islam. Tradisi ziarah kubur pada masa pra-Islam ditandai dengan adanya permohonan kepada arwah orang yang meninggal. Hal ini seirama dengan penyembahan terhadap arwah leluhur. Tradisi seperti hampir dijumpai pada seluruh penyembah arwah leluhur di berbagai belahan dunia.
Seirama dengan semakin kuatnya akidah umat Islam, maka Nabi Muhammad saw kemudian membolehkan umatnya untuk ziarah kubur. Jadi ziarah kubur juga merupakan tradisi Timur Tengah yang sudah mentradisi sedemikian rupa. Kebolehan ziarah pada zaman Nabi Muhammad saw kemudian gayung bersambut dengan tradisi ziarah di tempat lain. Makanya ketika Islam masuk ke wilayah yang memiliki kesamaan tradisi maka posisinya saling mengisi. Di Nusantara tradisi ziarah lalu menjadi kelaziman. Tidak hanya ziarah kepada leluhur yang sudah meninggal tetapi juga kepada makam orang-orang yang dipandang memiliki kelebihan diantara manusia yang lain.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kami menganggap bahwa ziarah kubur dipandang perlu untuk terus dilakukan. Untuk itu, kami membuat kegiatan “Pengajian Ziarah Kubur” di makam Desa Crewek sebagai bentuk bakti kami kepada para leluhur kami.

B.     NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini bernama : “Pengajian Ziarah Kubur”.

C.    TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bertemakan : “Ngabekthi Marang Lelulur Kanthi Ziarah Kubur”.

D.    TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan :
1.      Mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia dan memohonkan ampunan untuk mereka atas segala amalan di dunia.
2.      menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
3.      Mengingatkan kepada peziarah pada akhirat.
4.      Melestarikan budaya “nyekar” yang sudah berkembang di masyarakat.

E.     SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini, adalah seluruh warga masyarakat Desa Crewek, khususnya Dusun Krajan Crewek dan Dusun Gebyar.


F.     BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan ini meliputi:
1.      Kerja Bakti
2.      Khotmil Qur’an
3.      Tahlil
4.      Grebeg Nyekar
5.      Pengajian

G.    WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1.      Hari                             : Sabtu-Minggu.
2.      Tanggal                        : 2 – 3 Juli 2016.
3.      Tempat                        : Makam Desa Crewek.

H.    PENYELENGGARA
Kegiatan ini diselenggarakan oleh:
1.      Karang Taruna Bima Karya RW 03 Dusun Krajan Desa Crewek
2.      Karang Taruna Manunggal Dusun Gebyar Desa Crewek
Dengan susunan kepanitiaan sebagaimana terlampir I.

I.       JADWAL KEGIATAN
Terlampir II

J.      RENCANA ANGGARAN DANA
Terlampir III

K.    PENUTUP
Demikian Proposal ini kami buat, semoga dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan. Sehingga acara yang kami selenggarakan dapat berjalan dengan baik. Atas partisipasi dari semua pihak kami ucapkan banyak terima kasih.
             
Gebyar, 20 Juni 2016


LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN PENGAJIAN ZIARAH KUBUR
DI MAKAM DESA CREWEK



Ketua Panitia




JUWAHIR

Sekretaris




ALI AHMADI


Mengetahui,

Kepala Dusun Crewek





SUSWANTO

Kepala Dusun Gebyar





MULYONO


Mengesahkan,



Kepala Desa Crewek





PURWOTO




Lampiran I
SUSUNAN KEPANITIAAN

Penanggungjawab
: 1. Bp. Purwoto ( Kepala Desa Crewek )
  2. Bp.  Suswanto ( Kepala Dusun Crewek )
  3. Bp. Mulyono ( Kepala Dusun Gebyar )
Penasehat
: 1. Bp. Mahmudi
  2. Bp. Supardi
Ketua Panitia
: Juwahir
Wakil Ketua Panitia
: Mutaqin
Sekretaris
: 1. Ali Ahmadi
  2. Sopirin
Bendahara
: 1. Imam Syafi’I
  2. Tarwadi
Seksi – Seksi
     Koordinator Sie. Usaha
: 1. Nur Hamid
  2. Jono
  3. Bambang
     Koordinator Sie. Bakti Sosial
: 1. Sugeng
  2. Japar
     Koordinator Sie. Khotmil Qur’an
: 1. Sulistyanto
  2. Ali Fauzan
     Koordinator Sie. Tahlil
: 1. Qomari
  2. Mahmudi
Koordinator Sie. Dakwah / Mubaligh
Suprapto
Koordinator Sie. Grebeg Nyekar
Suharno
Koordinator Sie. Keamanan
Ahmad Kasturi


  

Lampiran II
RENCANA ANGGARAN DANA

A.    RENCANA PEMASUKAN
1.      Saldo Tahun Kemarin Rp 650.000,-
2.      Infaq Masyarakat

B.     RENCANA PENGELUARAN

No
Uraian
Jumlah
Total
Rp

Rp

  
1. Sekretariatan
          a. Pembuatan Proposal
              b. Undangan
             c. Famplet
          d. Pembuatan Laporan 
              Pertanggungjawaban
Rp

75.000,-
15.000,-
15.000,-
200.000,-
Rp

75.000,-
90.000,-
105.000,-
305.000,-

2. Bakti Sosial
Rp
-
Rp
305.000,-

3. Grebeg Nyekar
Rp
200.000,-
Rp
505.000,-

4. Pengajian
          a. Bisyaroh Pembicara
          b. Sound System
          c. Terop 2
Rp

600.000,-
750.000,-
500.000,-
Rp

1.105.000,-
1.855.000,-
2.355.000,-

5. Lain-lain
Rp
145.000,-
Rp
2.500.000,-
TOTAL
Rp
2.500.000,-

Terbilang : Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah.

*Lebih lanjut berkaitan pemasukan dan dana pengeluaran akan dibahas pada waktu pertemuan yang akan dating sebelum pelaksanaan.



Lampiran III
JADWAL KEGIATAN
NO
BENTUK KEGIATAN
HARI /
TANGGAL
WAKTU
1
Kerja Bakti
Sabtu, 2 Juli 2016
06.30 – 10. 30 WIB
2
Khotmil Qur’an
15.30 WIB - Selesai
3
Pengajian Umum
Minggu, 3 Juli 2016
06.30 WIB - Selesai


  Lampiran IV

Daftar Nama Ahli Kubur
RT                   :……………………………………   RW :………………………………………..
Petugas            :……………………………………
No
Nama Kepala Keluarga
Nama Ahli Kubur
Jumlah Infaq
1

1

6


2

7

3

8

4

9

5

10


2

1

6


2

7

3

8

4

9

5

10


3

1

6


2

7

3

8

4

9

5

10


4

1

6


2

7

3

8

4

9

5

10


5

1

6


2

7

3

8

4

9

5

10


6

1

6


2

7

3

8

4

9

5

10


7

1

6


2

7

3

8

4

9

5

10